Meneruskan estafet kepemimpinan Provinsi Riau, Sang Gubernur anyar, Anas Maamun berkomitmen penuh terhadap peningkatan pelayanan kesehatan di Bumi Lancang Kuning. Sejak dilantik pada 19 Februari 2014 lalu, Anas selalu menekankan kepada stakeholder dunia kesehatan Riau untuk senantiasa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Usianya yang kini menginjak 72 tahun tidak membuatnya berfikir tua dalam menjalankan program-program yang sudah dicanangkan. Karena dalam darahnya mengalir adrenalin muda untuk terus membangun demi terwujudnya Riau yang sejahtera dan sehat.
Menjabat sebagai orang nomor satu di Riau, Annas memang mengedepankan program-program yang langsung menyentuh kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan kesehatan merupakan salah satu visi dan misi Annas Maamun dalam program kepemimpinannya lima tahun ke depan.
“Tahun ini kita fokuskan di bidang pendidikan dan dibidang kesehatan,”ungkapnya.
Ia menekankan agar petugas terkait segera berbenah untuk melengkapi ketersediaan fasilitas dan tenaga kesehatan di Provinsi Riau. Karena dengan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia (SDM) disetiap wilayah, maka semua masyarakat bisa menikmati layanan kesehatan secara merata.
Gubernur yang kerap disapa Atuk Annas ini dalam beberapa pertemuan yang digelar selalu berpesan kepada pihak terkait agar meningkatkan pelayanan kesehatan di setiap rumah sakit yang ada di Provinsi Riau.
“Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat inilah yang penting. Karena dengan masyarakat sehat secara tidak langsung maka pikiran masyarakat akan cerdas,” kata orang nomor satu di Riau ini.
Prioritas pertamanya dalam bidang kesehatan adalah membangun puskesmas dengan akses yang begitu dekat dengan masyarakat. Dengan demikian masyarakat tidak terbeban dengan pelayanan kesehatan yang jauh.
Program pembangunan puskesmas ini akan dijalankan pada Anggaran Pendapatan dan Belannja Daerah (APBD) Perubahan Provinsi Riau tahun 2014. Gubri juga memberikan interuksi kepada pihak-pihak yang menyediakan layanan kesehatan agar memenuhi kebutuhan tenaga medis sesuai standar dan kebutuhan. Mulai dari tingkat puskesmas, rumah sakit dan sebagainya.
Selama ini Ia menilai masih banyak rumah sakit yang mengalami kekurangan tenaga medis, baik tingkat pemerintahan maupun swasta. Jalan tersebut menurutnya sangat memberikan dampak besar terhadap keinginan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Terlebih dengan minimnya ketersediaan dokter spesialis tidak merata diseluruh wilayah Riau. Sehihngga sangat penting untuk menghadirkan dokter spesialis minimal dua orang dalam satu rumah sakit. Apalagi untuk dokter spesial penyakit dalam dan paru-paru. Hal ini juga menjadi fokusnya agar dokter spesialis bisa merata setiap rumah sakit di wilayah Riau.
"Dokter spesialis penyakit dalam dan paru-paru harus ada di setiap rumah sakit, karena dua penyakit tersebut umum terjadi pada pasien yang datang ke rumah sakit," kata Gubri.
Gubernur Riau sangat mengerti bahwa seorang pasien membutuhkan penanganan cepat ketika berobat. Sayangnya terkadang petugas kesehatan sering melalaikan tugasnya yang sejatinya adalah sebagai pelayan masyarakat. Sehingga sering mengesampingkan kedisiplinan dalam menjalankan tugas. Hal ini juga menjadi sorotan untuk diperbaiki dalam kurun waktu lima tahun kedepan dimasa kepemimpinannya.
“Disiplin dokter harus ditingkatkan lagi dengan tepat waktu dan kerja sehingga pelayanan dibidang kesehatan dapat meningkat. Mari kita ciptakan dan tingkatkan bersama tentang kedisiplinan itu. Karena jangan ada masyarakat yang masuk rumah sakit dan puskesmas mengeluh dan memberi penilaian kesan yang tidak baik. Tolong ruang di rumah sakit dan puskesmas dapat diwujudkan dengan baik, bagus dan bersih serta rapi,”katanya.
Lima Tahun, Ajang Pembuktian Janji
Kontroversi diawal kepemimpinannya menjadi ujian yang sudah harus dilalui oleh seorang pemimpin sejati. Namun Annas seharusnya diberi kesempatan untuk membutikan semua programnya berjalan dengan baik lima tahun kedepan. Bukankah sampainya Annas dititik ini karena sudah memalui serangkaian keberhasilan yang tidak bisa dipandang sebelah mata?
Pria yang lahir di Bagansiapiapi, pada tanggal 17 April 1940 ini sebelumnya menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir selama dua periode. Pada tahun 2006 sampai 2011 Ia dipercaya untuk memimpin Rohil pada periode pertama. Kemudian pada 2011 kembali mencalonkan sebagai bupati untuk periode kedua. Mendapakan suara rakyat kembali tentu bukanlah hal yang mudah. Membutuhkan aksi nyata pada periode pertama agar masyarakat kembali percaya untuk memilihnya lagi sebagai Bupati pada periode kedua.
Benar saja, nyata sudah dibuktikan Annas dan buka asa kosong belaka. Ia berhasil mengubah wajah Rohil khususnya Kota Bagansiapi-api lebih megah. Kota Bagan yang dulu kumuh dengan lumpur, disulap menjadi wajah perkotaan modern dengan jalanan aspal dan bangunan perkantoran yang mewah.
Tidak hanya dibidang pembangunan infrastruktur, Annas pun membuat orang berdecak kagum ketika mengusulkan agar Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dibangun di wilayahnya. Begitu pula kini direalisasikan Sekolah Polisi Negara (SPN) yang selama ini berada di kota Pekanbaru.
Sejumlah sekolah tinggi di bidang pelayaran dan maritim, keperawatan dan masih banyak lagi secara bertahap terus diwujudkan. Belum lagi berbagai museum untuk mengenang kebesaran masa lalu Rohil dan Bagansiapi-api berupa Museum Muslim, Museum Tionghoa, Museum Sejarah dan Museum Ikan.
Begitu juga dengan Markas Komando Ditpolair Provinsi Riau yang kini sedang dibangun. Kenyataan ini menunjukan bahwa seorang ‘Atuk Annas’ memiliki visi ke depan, dan mematahkan mitos bahwa pusat-pusat birokrasi bisa desentralisasi dan tidak berpusat di Ibukota Provinsi.
Bagaimana dengan Riau kini? Ketegasannya meningkatkan etos kerja dikalangan Pegawai Negeri Sipil terus dilakukan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, agar mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan, pelayan masyarakat ini diharuskan melakukan absen empat kali dalam satu hari. Mereka juga wajib mengisi form aktivitas yang dilakukan selama satu hari. Dengan begitu, akan diketahui bagaimana kinerja seorang PNS dalam menjalankan tugasnya. Peraturan ini sudah dilakukan di semua Satuan Kerja (Satker) dan akan diberlakukan terus untuk mendapatkan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
Masih banyak lagi rangkaian program yang akan dilaksanakan Annas diperiode kepemimpinannya kini. Pada usianya yang sudah menginjak senja Ia dipilih oleh masyarakat Riau untuk memimpin negeri yang kaya dengan hasil minyak ini. Hal ini tentu menjadi ajang pembuktian bahwa rakyat di Riau membutuhkan figur-figur orang seperti Annas.
Sebuah kebenaran jika Budayawan Yusmar Yusuf menyebut sosok Annas Maamun sebagai sebuah nama dalam kisah perjumpaan dan perubahan gemerincing itu. Sosok tua yang dialiri adrenalin muda. Senantiasa memuda dalam kilasan waktu yang berderap. Dia setia merawat mimpi, memanjat mimpi dan mendaratkan mimpi menjadi hal-ihwal, menjadi sesuatu dan segala sesuatu. (Riau Pos, 4 Maret 2012).
Riau saat ini bukan lagi masalah APBD, atau tentang Dana Bagi Hasil. Namun Riau kini adalah bagaimana bisa mengubah wajah Riau menjadi provinsi yang masyarakatnya sejahtera, merasakan keamanan dan kenyamanan, serta sehat jasmani dan rohani. Keseriusan pemerintah dan dukungan dari warganya akan mampu mengubah wajah Riau hari ini menjadi Riau yang lebih baik lagi.
Estafetnya melanjutkan perjuangan yang sudah dilakukan mantan Gubernur Riau, Rusli Zainal, terhadap perkembangan Riau, seharusnya harus tetap berlanjut. Sosok energik seperti Annas Maamun seharusnya bisa menjadi inspirasi kaum muda untuk terus berkarya untuk terus memajukan Bumi Lancang Kuning ***
selengkapnya...